BARRU - Impian warga lingkungan Pekkae, kelurahan Palanro, kecamatan Mallusetasi untuk menikmati jalan yang memadai jauh dari kenyataan. Pasalnya, rabat beton yang belum lama ini dikerjakan oleh OMS Palanro, diduga dikerja asal-asalan.
Tampak di lokasi pembangunan jalan tersebut sudah retak dan terdapat hamparan debu berpasir, sehingga terkesan rabat beton tersebut kekurangan material semen dalam pengerjaannya.
Baca juga:
Doa Bersama Kemenkumham Jelang KTT G20 Bali
|
"Ini sudah kelihatan hasil rabat betonnya retak dan berdebu diduga di kerja asal jadi sepertinya kurang campuran pada semennya, dan sepertinya masih ada beberapa meter yang belum dikerjakan pihak OMS Kelurahan Palanro", keluh warga yang namanya enggan dimediakan, Sabtu (28/9/2024).
Berdasarkan data papan proyek kegiatan tersebut untuk alokasi dana bersumber dari dana DAU 2024 dengan nilai kegiatan 130 juta lebih dengan panjang jalan 210 meter. Adapun jangka waktu masa kerja kegiatan yaitu 120 hari Kalender yang dimulai sejak Mei 2024 sampai dengan 10 September 2024 lalu.
Lurah Palanro Hj. Munirah yang di konfirmasi mengaku tidak mengetahui teknis pelaksanaan pekerjaan Rabat Beton tersebut. Dan soal keretakan, Lurah berdalih bahwa itu adalah kesalahan warga yang melalui jalan disaat jalan tersebut masih dalam tahap pengeringan
"Rabat beton ini dikerjakan pihak OMS dan anggarannya dikelola bendahara kegiatan di Kelurahan atas nama Ibu Hasna. Dan masalah keretakan, itu adalah kesalahan warga yang melalui jalan padahal kondisinya belum kering", ujarnya
"Kegiatan ini dicairkan secara bertahap melalui laporan pertanggung jawaban dan sudah selesai tahap pertama. Kami tidak tahu menahu kegiatan dilapangan karna ada OMS selaku pelaksana teknis", ungkapnya lagi
Sementara itu, Jamal selaku OMS Kelurahan Palanro ditemui secara terpisah mengaku jika ada kerusakan atau kekurangan pada jalanan tersebut akan dilakukan perbaikan pada kegiatan rabat beton.
"Sisa pekerjaan masih tertunda akibat belum tercairkannya anggaran rabat beton untuk tahap ke dua, ini saja kami masih memakai anggaran sendiri untuk penyelesainnya", terangnya.